Rumah kuno yang sangat megah. Sungguh, ini adalah seni yang benar-benar tak ternilai. Arsitektur indah, dipehuhi dengan ukiran disetiap sudut atas dan tiang-tiangnya. Sayang sekali begitu terasa sepi dan menyeramkan.
Ih…! Lantai, meja, dan kusinya penuh debu begini, jorok sekali mereka. Apa sih yang Tuan Arnold dan Nyonya Louise lakukan didalam rumah selama ini? Masa untuk mengepel lantaipun mereka tak bisa? Wah…, buku apa ini? Buku tua, tapi menarik juga. Ih…, kotornya buku ini.
“Kau!” Aduh! Judul bukunya kok seperti menunjuk padaku. Hemh…, jadi penasaran. Coba aku lihat isinya, mengapa judulnya harus “Kau”.
Kota Tua, Perancis, 1598. Arnold dan Louise, sepasang suami-isteri yang diusir warga. Warga Kota Tua menyakini bahwa Arnold adalah manusia serigala.
Sakit hati menerima tuduhan warga, Arnold dan Louise mengucapkan sumpah, “Kota ini harus mati!”
Satu-persatu warga dihabisi. Setiap mayat penghuni Kota Tua yang diketemukan selalu dalam keadaan terkoyak. Tak ada seorangpun yang selamat. Kota ini harus mati.
Ih.., gila sekali ini buku. Mengapa aku menjadi merinding begini? Edan! mengapa hatiku jadi tak enak sekarang? Dan.., aduh! Mengapa aku jadi teringat sekarang jika aku belum pernah bertemu tetangga satu orangpun sejak kepindahanku kesini?
“Siapa lagi yang mengetahui rahasia kita, Sayang?” Tuh! Itu pasti suara Tuan Arnold.
“Itu, sayang. Dia yang sedang membaca buku kita”
Dar! Seperti ada sebuah letusan dalam dadaku. Blak! Pintu menutup dengan sendirinya. Halaman terakhir buku baru dapat kubaca, “Akan datang korban berikutnya, kau!”